- Manusia itu seperti dipaksa berjuang; hidupnya berat seperti hidup seorang upahan;
- seperti budak yang merindukan naungan; seperti buruh yang menantikan imbalan.
- Bulan demi bulan hidupku tanpa tujuan; malam demi malam hatiku penuh kesedihan.
- Bila aku pergi tidur, malam merentang panjang; kurindukan fajar, tak dapat kuberbaring tenang.
- Tubuhku penuh cacing dan kerak darah; kulitku luka dan mengeluarkan nanah.
- Hidupku yang tanpa harap itu melaju menuju akhirnya, lebih laju daripada penenun menjalankan sekocinya.
- Ingatlah, ya Allah, hidupku hanya hembusan napas; kebahagiaanku hilang, tak meninggalkan bekas.
- Kini Engkau melihat aku—tetapi itu tidak lama. Jika nanti aku Kaucari, maka sudah tiada.
- Seperti awan yang meredup lalu menghilang, manusia pun mati, tak akan kembali pulang. Semua orang yang pernah mengenal dia, lupa kepadanya dan tak lagi mengingatnya.
- (7:9)
- Sebab itu aku tak dapat tinggal diam! Rasa pedih dan pahitku tak dapat kupendam. Aku harus membuka mulutku, dan mencurahkan isi hatiku.
- Mengapa aku ini terus Kauawasi dan Kaujaga? Apakah aku ini naga laut yang berbahaya?
- Aku berbaring dan mencoba melepaskan lelah; aku mencari keringanan bagi hatiku yang gundah.
- Tetapi Kautakuti aku dengan impian; Kaudatangkan mimpi buruk dan khayalan.
- Sehingga aku lebih suka dicekik lalu mati daripada hidup dalam tubuh penuh derita ini.
- Aku lelah dan jemu hidup; aku ingin mati! Biarkan aku, sebab hidupku tidak berarti.
- Mengapa manusia begitu penting bagi-Mu? Mengapa tindakannya Kauperhatikan selalu?
- Kauselidiki dia setiap pagi, dan setiap saat dia Kauuji.
- Kapankah Engkau berpaling daripadaku, sehingga sempat aku menelan ludahku?
- Hai Penjagaku, rugikah Engkau karena dosaku? Mengapa Kaupakai aku sebagai sasaran panah-Mu? Begitu beratkah aku membebani diri-Mu?
- Tidak dapatkah Engkau mengampuni dosaku? Tidak mungkinkah Engkau menghapuskan salahku? Sebentar lagi aku terbaring dalam kuburan, dan bila Kaucari aku, tak akan Kaudapatkan."
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Ayub : 7