- Lalu berkatalah Bildad, "Berapa lama lagi kaubicara begitu? Kata-katamu seperti angin yang menderu.
- (8:1)
- Allah tidak pernah membengkokkan keadilan; tidak pernah gagal menegakkan kebenaran.
- Mungkin anak-anakmu berdosa terhadap Dia, maka sepantasnyalah mereka dihukum oleh-Nya.
- Tetapi jika kepada-Nya engkau bernaung, meminta belas kasihan dan memohon ampun,
- jika hatimu jujur, tanpa cela, Allah akan menolongmu dengan segera; dan sebagai imbalan, rumah tanggamu akan dipulihkan.
- Kekayaanmu yang hilang itu tidak berarti dibandingkan dengan apa yang kaudapat nanti.
- Orang arif di zaman dahulu hendaknya kauperhatikan, dan kaurenungkan pengalaman para nenek moyang.
- Hidup kita pendek, kita tak tahu apa-apa; hari-hari kita seperti bayangan belaka.
- Dengarkan perkataan orang arif itu dahulu, mereka memberi pelajaran ini kepadamu,
- Di tempat berair saja tumbuh gelagah; pandan hanya terdapat di tanah bencah.
- Jika airnya kering, gelagah itu merana, lebih cepat daripada tumbuhan lainnya. Padahal masih segar dan belum saatnya, ia dipotong dan diambil manfaatnya.
- Begitulah orang yang tidak bertuhan. Ia lupa pada Allah, maka hilanglah harapan.
- Seutas benang yang lembut menjadi andalannya; sarang laba-laba menjadi kepercayaannya.
- Kuatkah sarang itu jika dijadikan sandaran? Tahankah benang itu jika dijadikan pegangan?’
- Seperti ilalang, segarlah orang yang tidak bertuhan; jika disinari surya, ia tumbuh subur dan memenuhi taman.
- Akarnya membelit batu-batu di tanah; melilit kuat, ia tak mudah goyah.
- Tetapi, coba, cabutlah sekarang ilalang itu, maka seolah-olah tak pernah ia ada di situ.
- Ya, kesenangan orang jahat cuma itu saja; orang lain datang dan menggantikan dia.
- Tapi Allah tak pernah meninggalkan orang setia, dan tak pernah pula Ia menolong orang durhaka.
- Mulutmu akan dibuat-Nya tertawa, bibirmu akan bersorak-sorak ria.
- Pembencimu akan malu dan merasa rendah, dan rumah penjahat akan dirusak hingga musnah."
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Ayub : 8