- Kemudian Ayub mulai berbicara dan mengutuki hari kelahirannya, katanya,
- "Ya Allah, kutukilah hari kelahiranku, dan malam aku mulai dikandung ibuku!
- (3:2)
- Ya Allah, jadikanlah hari itu gelap, hapuskan dari ingatan-Mu hingga lenyap; janganlah Engkau biarkan pula cahaya cerah menyinarinya.
- Jadikanlah hari itu hitam kelam, gelap gulita, kabur dan suram; liputilah dengan awan dan mega, tudungilah dari sinar sang surya.
- Hendaknya malam itu dihilangkan dari hitungan tahun dan bulan; jangan lagi dikenang, jangan pula dibilang.
- Biarlah malam itu penuh kegelapan tiada kemesraan, tiada kegembiraan.
- Hai orang perdukunan dan pengendali Lewiatan, timpalah hari itu dengan sumpah dan kutukan;
- jangan sampai bintang kejora bersinar, jangan biarkan sinar fajar memancar! Biarlah malam itu percuma menunggu datangnya hari dan harapan yang baru.
- Terkutuklah malam celaka ketika aku dilahirkan bunda, dan dibiarkan menanggung sengsara.
- Mengapa aku tidak mati dalam rahim ibu, atau putus nyawa pada saat kelahiranku?
- Mengapa aku dipeluk ibuku dan dipangkunya, serta disusuinya pada buah dadanya?
- Sekiranya pada saat itu aku berpulang, maka aku tidur dan mengaso dengan tenang,
- seperti para raja dan penguasa dahulu kala, yang membangun kembali istana zaman purba.
- Aku tertidur seperti putra raja, yang mengisi rumahnya dengan perak kencana.
- Mengapa aku tidak lahir tanpa nyawa supaya tidurku lelap dan terlena?
- Di sana, di dalam kuburan, penjahat tidak melakukan kejahatan, dan buruh yang habis tenaga dapat melepaskan lelahnya.
- Juga tawanan merasa lega, bebas dari hardik para penjaga.
- Di sana semua orang sama: yang tenar dan yang tidak ternama. Dan para budak bebas akhirnya.
- Mengapa manusia dibiarkan terus hidup sengsara? Mengapa terang diberi kepada yang duka?
- Mereka lebih suka kuburan daripada harta, menanti maut, tapi tak kunjung tiba.
- Kebahagiaan baru dapat dirasakan bila mereka mati dan dikuburkan.
- Masa depan mereka diselubungi oleh Allah, mereka dikepung olehnya dari segala arah.
- Gantinya makan aku mengeluh, tiada hentinya aku mengaduh.
- Segala yang kucemaskan, menimpa aku, segala yang kutakuti, melanda aku.
- Bagiku tiada ketentraman, aku menderita tanpa kesudahan."
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Ayub : 3