- Lalu berbicaralah Elifas, katanya: "Ayub, kesalkah engkau bila aku bicara? Tak sanggup aku berdiam diri lebih lama.
- (4:1)
- Banyak orang telah kauberi pelajaran, dan mereka yang lemah telah kaukuatkan.
- Kata-katamu yang memberi semangat, membangunkan orang yang tersandung, lemas dan penat.
- Tetapi kini engkau sendiri ditimpa duka; kau terkejut, dan menjadi putus asa.
- Bukankah engkau setia kepada Allah; bukankah hidupmu tiada cela? Jika begitu, sepantasnyalah engkau yakin dan tak putus asa.
- Pikirlah, pernahkah orang yang tak bersalah ditimpa celaka dan musibah?
- Aku tahu dari pengamatan bahwa orang yang membajak ladang kejahatan, dan menabur benih bencana bagai biji tanaman, akan menuai celaka dan kesusahan!
- Bagai badai, begitulah murka Allah membinasakan mereka hingga punah!
- Orang jahat mengaum dan meraung, bagaikan singa mereka menggerung. Tetapi Allah membungkam mereka serta mematahkan gigi-giginya.
- Mereka mati seperti singa kekurangan makanan, sehingga anak-anaknya bercerai-berai tak keruan.
- Pernah suatu wahyu sampai kepadaku, bagaikan bisikan halus dalam telingaku.
- Tidurku terganggu dan terusik olehnya, seperti mendapat mimpi yang buruk di malam buta.
- Aku pun terkejut dan menggigil gentar; seluruh tubuhku bergundang, gemetar.
- Angin sepoi menyentuh wajahku, maka tegaklah bulu romaku.
- Suatu sosok berdiri di hadapanku; kutatap, tetapi ia asing bagiku. Lalu kudengar bunyi suara memecah heningnya suasana,
- Mungkinkah manusia tanpa salah di hadapan Allah? Mungkinkah ia tidak bercela di mata Penciptanya?
- Bahkan hamba-hamba Allah di surga, tak dapat dipercayai oleh-Nya. Bahkan pada malaikat-malaikat-Nya didapati-Nya kesalahan dan cela.
- Apalagi makhluk dari tanah liat makhluk debu yang dapat dipencet seperti ngengat!
- Makhluk itu hidup di waktu pagi, lalu mati terlantar di senja hari, dan untuk selamanya ia tak diingat lagi.
- Maka hilanglah segala yang dimiliki; ia pun mati tanpa beroleh akal budi.’
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Ayub : 4